Peltier adalah perangkat generator listrik yang mengkonversi panas (perbedaan suhu) langsung menjadi energi listrik, menggunakan fenomena yang disebut efek Seebeck (bentuk efek termoelektrik). Jika material termoelektrik dialiri listrik, panas yang ada di sekitarnya akan terserap. Dengan demikian, untuk mendinginkan udara, tidak diperlukan kompresor pendingin seperti halnya di mesin-mesin pendingin konvensional. Peltier sering digunakan pada pendingin/cooler untuk dikendaraan.
Ide awalnya adalah untuk merubah air yang ada diudara menjadi air melalui kondensasi dengan menggunakan Peltier. Bila air yang dihasilkan cukup banyak, ide ini dapat menyediakan air bersih ditempat yang tidak mempunyai sumber air.
Sistim ini tidak sulit untuk dibuat. Hanya membutuhkan 1 buah peltier, 2 buah heatsink, dan 1 buah aki yang cukup. Heatsink yang lebih besar berfungsi untuk menghalau panas dari 1 sisi peltier, sehingga membutuhkan kipas. Heatsink yang lebih kecil berfungsi untuk kondensasi udara.
Uji coba dilakukan, dan Shanti menunggu selama 1 jam untuk melihat hasilnya. Peltier berfungsi, dan air dihasilkan dari uji coba ini. Walaupun begitu, air yang dihasilkan selama 1 jam adalah sekitar 2 sendok makan. Jumlah ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan listrik yang digunakan dan waktu untuk memperolehnya.Memang uji coba ini bisa diperbaiki lagi, misalnya dengan meletakkan sistim didalam kotak sterofoam, atau menambah 2-3 peltier, tetapi hasil akhirnya juga tidak akan cukup besar untuk kebutuhan 1 hari untuk 1 keluarga.
Kesimpulannya adalah, kondensasi dengan peltier memang berfungsi, tetapi jumlah air yang dihasilkan tidak sesuai dengan waktu dan listrik yang digunakan.
Memang dipasaran tersedia alat dehumidifier yang menggunakan refrigerant, berfungsi seperti seperti kulkas. Alat ini bisa menghasilkan air sebanyak 25 liter per hari, dengan listrik sekitar 300 watt. Jumlah air yang dihasilkan cukup banyak untuk kebutuhan 1 hari didaerah yang kering tidak ada sumber air lain. Walaupun begitu, alat tersebut membutuhkan listrik yang sangat besar, 3.600 watt per 12 jam. Sistim solar yang menghasilkan listrik sejumlah itu akan berharga sangat mahal, sehingga tidak efisien dan efektif.
Kesimpulan akhir, tehnik kondensasi bila ingin digunakan dilapangan, lebih baik menggunakan tehnik manual, misalnya, membentangkan jaring untuk menangkap embun dipagi hari. Tehnik ini bisa juga menghasilkan air sesuai dengan ukuran jaringnya dan tidak membutuhkan listrik.
Cara lain yang lebih fisibel adalah dengan menampung air hujan. Tampungan disesuaikan supaya cukup besar untuk kebutuhan dimusim kemarau.
Ide awalnya adalah untuk merubah air yang ada diudara menjadi air melalui kondensasi dengan menggunakan Peltier. Bila air yang dihasilkan cukup banyak, ide ini dapat menyediakan air bersih ditempat yang tidak mempunyai sumber air.
Sistim ini tidak sulit untuk dibuat. Hanya membutuhkan 1 buah peltier, 2 buah heatsink, dan 1 buah aki yang cukup. Heatsink yang lebih besar berfungsi untuk menghalau panas dari 1 sisi peltier, sehingga membutuhkan kipas. Heatsink yang lebih kecil berfungsi untuk kondensasi udara.
Uji coba dilakukan, dan Shanti menunggu selama 1 jam untuk melihat hasilnya. Peltier berfungsi, dan air dihasilkan dari uji coba ini. Walaupun begitu, air yang dihasilkan selama 1 jam adalah sekitar 2 sendok makan. Jumlah ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan listrik yang digunakan dan waktu untuk memperolehnya.Memang uji coba ini bisa diperbaiki lagi, misalnya dengan meletakkan sistim didalam kotak sterofoam, atau menambah 2-3 peltier, tetapi hasil akhirnya juga tidak akan cukup besar untuk kebutuhan 1 hari untuk 1 keluarga.
Kesimpulannya adalah, kondensasi dengan peltier memang berfungsi, tetapi jumlah air yang dihasilkan tidak sesuai dengan waktu dan listrik yang digunakan.
Memang dipasaran tersedia alat dehumidifier yang menggunakan refrigerant, berfungsi seperti seperti kulkas. Alat ini bisa menghasilkan air sebanyak 25 liter per hari, dengan listrik sekitar 300 watt. Jumlah air yang dihasilkan cukup banyak untuk kebutuhan 1 hari didaerah yang kering tidak ada sumber air lain. Walaupun begitu, alat tersebut membutuhkan listrik yang sangat besar, 3.600 watt per 12 jam. Sistim solar yang menghasilkan listrik sejumlah itu akan berharga sangat mahal, sehingga tidak efisien dan efektif.
Kesimpulan akhir, tehnik kondensasi bila ingin digunakan dilapangan, lebih baik menggunakan tehnik manual, misalnya, membentangkan jaring untuk menangkap embun dipagi hari. Tehnik ini bisa juga menghasilkan air sesuai dengan ukuran jaringnya dan tidak membutuhkan listrik.
Cara lain yang lebih fisibel adalah dengan menampung air hujan. Tampungan disesuaikan supaya cukup besar untuk kebutuhan dimusim kemarau.
dua buah heatsink, kipas, dan baterai |
Peltier (berwarna putih, diapit oleh 2 buah heatsink. |
Hasil air selama 1 jam. |