Pada tanggal 8 - 10 November 2018, Shanti mengikuti pelatihan yang diadakan oleh fakultas Geografi Universitas Indonesia. Shanti mengikuti pelatihan ini supaya mengetahui proses dari awal untuk menggunakan drone dalam pemetaan. Cara ini sangat berguna ketika membutuhkan foto situasi dalam waktu singkat dengan biaya yang masih terjangkau. Sebagai contoh, ketika terjadi bencana, dibutuhkan informasi yang cepat tentang situasi dan kondisi dilapangan. Penggunaan drone dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Hari pertama, peserta diberi penjelasan dan kesempatan untuk mencoba menerbangkan drone dan mengambil foto-foto dari udara. Pengalaman ini sangat menyenangkan karena baru pertama kali menerbangkan drone.
Hari kedua, peserta diajak untuk membuat orthomosaik dari foto-foto yang diambil. Software Photoscan digunakan selama pelatihan ini. Software ini berlisensi dan harganya sangat mahal. Sebagai alternatif, dapat digunakan software Opendronemap.
Dimulai pada tengah hari kedua hingga hari ketiga, peserta diajak mengolah orthomosaik menjadi peta vektor, dan dianalisa. Software ArcGis digunakan saat pelatihan. Software ini juga berharga mahal, sebagai alternatif bisa digunakan Qgis ataupun Saga.
Beberapa catatan penting bagi Shanti setelah mengikuti pelatihan ini adalah:
Hari pertama, peserta diberi penjelasan dan kesempatan untuk mencoba menerbangkan drone dan mengambil foto-foto dari udara. Pengalaman ini sangat menyenangkan karena baru pertama kali menerbangkan drone.
Hari kedua, peserta diajak untuk membuat orthomosaik dari foto-foto yang diambil. Software Photoscan digunakan selama pelatihan ini. Software ini berlisensi dan harganya sangat mahal. Sebagai alternatif, dapat digunakan software Opendronemap.
Dimulai pada tengah hari kedua hingga hari ketiga, peserta diajak mengolah orthomosaik menjadi peta vektor, dan dianalisa. Software ArcGis digunakan saat pelatihan. Software ini juga berharga mahal, sebagai alternatif bisa digunakan Qgis ataupun Saga.
Beberapa catatan penting bagi Shanti setelah mengikuti pelatihan ini adalah:
- Drone DJI phantom 3 professional adalah drone yang paling murah untuk pembuatan foto udara bagi kebutuhan pemetaan. Kemungkinan lain adalah bereksperimen dengan melakukan modifikasi pada drone yang lebih murah. Beberapa modifikasi juga masih mungkin untuk dilakukan pada drone ini, misalnya, menambah kapasitas batere, antenna transmitter/receiver, dll.
- Software Pix4D penting untuk mengatur drone secara otomatis dalam proses pengambilan foto-foto udara. Software ini gratis, diinstall pada HP android. Walaupun begitu, akan kesulitan ketika akan membagi area yang akan difoto menjadi beberapa bagian, karena pix4D tidak memberikan fasilitas ini. Shanti dapat mencari kemungkinan penggunaan software lain yang gratis.
- Untuk membuat orthomosaik dari kumpulan foto-foto udara tersebut Shanti tidak dapat menggunakan Photoscan karena harganya sangat mahal. Untuk ini, tersedia software Opendrone Map yang gratis. Software ini dapat diinstal pada linux tanpa masalah. Software ini dapat digunakan ketika sedang dilapangan menyelesaikan proses pengambilan foto, kita dapat melihat apakah ada area yang tidak terfoto (perlu laptop dengan spesifikasi yang cukup tinggi). Sehingga ketika pulang, semua area sudah selesai difoto dengan baik.
- Proses pembuatan Orthomosaik ini membutuhkan computer dengan spesifikasi yang sangat tinggi dan membutuhkan waktu sangat lama, bergantung pada jumlah foto yang diolah. Salah satu kemungkinan adalah menginstall Opendronemap pada server online, dan melakukan proses orthomosaic disitu.
- Untuk pengolahan dan analisa foto udara, tidak perlu menggunakan software Arcgis, yang berharga sangat mahal. Shanti dapat menggunakan software Qgis dan Saga yang tersedia gratis. Semua yang dilakukan pada saat pelatihan dapat dilakukan oleh Qgis.
Penjelasan tentang Drone |
Sebelum menerbangkan Drone |
Peserta mencoba menerbangkan Drone |
Semua sedang mencari Drone nya |
Photo bersama sebelum pulang |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar