Minggu, 10 Desember 2017

Menyelesaikan GBG

Bulan ini kami masih menyelesaikan pilot test GBG.
Hingga saat laporan ini ditulis, seluruh sesi GBG (10 sesi) sudah selesai dilaksanakan. Shanti masih merapikan berkas-berkas yang harus ditulis pada laporan akhir.
Pengumpulan data endline akan dilakukan pada tanggal 13 – 17 Desember 2017, sementara presentasi hasilnya akan dilakukan pada tanggal 18 Desember 2017. Laporan akhir diperkirakan akan selesai pada akhir bulan desember 2017. Phew.


Kader Posyandu Cilincing sedang beraksi

Kader Posy. Cilincing sedang diskusi

Para Ibu sedang mengerjakan test

Para Kader Posy Semper Barat sedang bekerja

Senin, 06 November 2017

Go Baby Go

Hingga saat laporan ini ditulis, implementasi GBG sudah selesai hingga sesi ke lima. Masih ada lima sesi lain yang akan dilakukan hingga awal bulan Desember 2017. Staf Shanti melakukan monitoring rutin, dengan menghadiri sesi-sesi secara acak dan mengumpulkan formulir monitoring, foto, dan video.

Kunjungan kedua ke rumah-rumah peserta GBG dilakukan pada bulan ini. Tim shanti mengikuti keseluruhan proses. Dari kunjungan ini dikumpulkan informasi tentang kepuasan pengasuh terhadap proses kunjungan, tindakan yang dilakukan oleh kader selama kunjungan, serta foto dan video.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, tim GBG dan kader mendapatkan masukan-masukan untuk meningkatkan kualitas sesi-sesi GBG dikemudian hari. Tim juga dapat mengetahui sejauh mana informasi yang diingat oleh para pengasuh dan apa yang sudah dicoba.





Kamis, 12 Oktober 2017

Penggunaan HP untuk pengumpulan data rutin

Pemberian pelatihan Kobotoolbox ini dilatarbelakangi dari perbincangan Yayasan Shanti dengan teman-teman Bidang Keswan, Sikka di bulan lalu. Drh. Meta menceritakan beberapa kendala yang dihadapi dalam pembuatan laporan, salah satu diantaranya yaitu waktu yang dibutuhkan tenaga lapangan untuk melaporkan data yang terkumpul ke Keswan cukup lama. Sehingga teman-teman Bidang Keswan seringkali tidak dapat membuat laporan ke Provinsi tepat waktu.

Melihat kondisi ini, tim Shanti menawarkan satu aplikasi yang dapat digunakan untuk membantu teman-teman Keswan dalam mengambil dan melaporkan data. Kepala Bidang Keswan (drh. Meta) sangat tertarik dan merasa membutuhkan aplikasi ini untuk menunjang kinerja tenaga lapangan. 

Pelatihan diberikan pada tanggal 11-12 September 2017. Dengan berdasarkan formulir-formulir rutin yang dipakai oleh dinas peternakan, Shanti membantu staf dinas peternakan untuk membuat-merubah-dan menggunakan nya di HP Android. Setelah itu, Shanti membantu melatih para petugas lapangan dinas peternakann untuk mengirimkan data. Banyak masukan yang diterima dari mereka, dan aplikasi disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.




Sabtu, 09 September 2017

Testing kendaraan offroad

Bulan ini, Setelah sekian lama memperbaiki kendaraan dan menunggu kesempatan, akhirnya Shanti dapat menguji coba kendaraan di medan offroad. Bersama dengan grup Nissan Patrol, shanti  menuju desa Pelangi di lokasi kawasan Sentul pada tanggal 20 Agustus. Saat ini sedang musim panas, sehingga tingkat kesulitan rendah karena kondisi tanah tidak licin, dan memang kami saat itu memang hanya ingin main-main bukan offroad serius.

Secara umum, Kendaraan berfungsi baik, diluar perkiraan, tetapi beberapa hal masih harus diperbaiki.
Setelah itu, shanti akan mencoba lagi di medan offroad bersama grup nissan patrol, dan berharap mencoba dalam musim hujan. Sehingga tingkat kesulitan lebih tinggi, dan kami bisa menguji kendaraan dengan lebih berat.

Dibawah ini beberapa gambar yang diperoleh.






Kamis, 03 Agustus 2017

Monitoring ke NTT

Pada bulan ini, Shanti melakukan beberapa kegiatan dilapangan. Shanti berkunjung ke beberapa LSM di bali untuk belajar mengenai bank sampah. Pihak-pihak tersebut sangat antusias dalam membantu Shanti. Banyak sekali yang dipelajari dan sangat berguna untuk diperkenalkan didaerah Sikka.

Dengan Bali Wastu Lestari

Dengan Pak Made Bayak

Pak Nyoman, Bank Abukasa

Dg LPD Ketewel

Teman2 Manik Bumi

Dg PPLH

Dg Rumah plastik & PPLB

Tim beristirahat di bukit Hexon
Shanti juga berkunjung ke pulau Palue, untuk melihat perkembangan yang sudah terjadi disana. Terutama adalah perkembangan pemakaian mesin penyaring air laut. Sesuai dengan kondisi terakhir yang diketahui Shanti dari Pak Charles adalah mesin masih digunakan minimal seminggu dua kali. Selama ini mesin belum berfungsi karena masih musim hujan dan ada perubahan permukaan daratan di sekitar Karang Mas (Lokasi pemasangan mesin). Permukaan air laut memang semakin menjauh sekitar 8-9 meter dibandingkan saat pertama kali tim Shanti datang. Namun, saat diukur menggunakan bambu, saat air laut pasang ujung pipa masih terendam 1-1,5 meter. Jadi, mesin seharusnya masih dapat menarik air saat air laut pasang. Terendam sedalam 1 meter sangatlah cukup untuk menyalakan mesin.

Pak Charles sedang mengerjakan penggalian sumur sebagai solusi agar mesin tidak tergantung dari pasang surut air laut. Namun, penggalian belum selesai. Saat ini sedang terhenti, sempat dilakukan penggalian sampai kedalaman lebih dari 2 meter, namun ambruk kembali karena penggalian tidak menggunakan gorong-gorong.

Generator masih berfungsi

Pompa tidak berfungsi
Pompa untuk menarik air laut rusak, menurut Pak Jordi kerusakan baru terjadi seminggu terakhir sebelum tim Shanti datang ke Palue. Saat mesin dinyalakan, mesin pompa sempat menyala sebentar, kemudian mati kembali.Menurut Pak Nurli (teknisi pompa), kemungkinan besar ada kerusakan di dalam mesin. Meskipun pompa terbuat dari plastic, namun gir dan mesin di dalamnya terbuat dari besi, apalagi air yang digunakan adalah air laut. Jika tidak digunakan dalam waktu yang cukup lama, sangat mungkin besi tersebut berkarat ataupun rusak. Mesin juga tidak bisa terlalu lama dinyalakan karena air di dalam tangki penampungan sudah hampir habis (menurut Pak Nurli kondisi seperti ini dapat dipastikan mesin sudah dalam waktu yang lama tidak digunakan).
Ibu Susi sedang melatih

Shanti sudah berdiskusi dengan pihak-pihak di Palue untuk mencari solusi yang bisa dikerjakan oleh mereka supaya mesin dapat berfungsi kembali.

Pada saat kunjungan ke Palue, Ibu Susi, pemilik Homestay dan Bank sampah di Maumere juga ikut serta. Ibu Susi memberikan pelatihan tentang sampah kepada pihak-pihak di pulau Palue, sekaligus melihat potensi wisata yang dapat diperkenalkan kepada pengunjung Homestay.


Pantai Poa. Dapat merebus telur dari air panas alami

Ibu Susi bermain di Pantai Ona

Pantai Ona dapat dikunjungi dengan perahu

Bukit Salib Poa

Tim sedang bersantai dipantai karang mas

Maria, Ibu Susi, dan Hantu Laut

Senja di Palue

Palue dari kejauhan


Sabtu, 01 Juli 2017

Pelatihan singkat tentang Metode Realist

Pada tanggal 23 juni, Shanti diundang oleh WVI untuk berbicara mengenai analisa data kualitatif menggunakan Metode Realist. Metode ini akan digunakan oleh Hazel dan Gina (Mahasiswa S2 dari National University of Singapore) yang sedang melakukan penelitian mengenai “Infant and Young Child Feeding Counseling Using Mobile Application”.

Pelatihan diawali dengan penjelasan singkat dari Pak Andre mengenai Metode Realist. Prinsip dari metode ini adalah mencari Konteks – Mekanisme – Outcome, sehingga dapat menjadi satu kesatuan yang utuh yang dapat menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu program dapat berhasil atau gagal. Kemudian, dilanjutkan dengan praktek langsung untuk melakukan analisa dari contoh transkrip yang sudah ada.

Sedikit menarik karena interview dilakukan dengan dua bahasa, pertama bahasa Indonesia yang kemudian ditranslate menjadi bahasa inggris. Dan tidak jarang ditemukan sedikit kesalahan dalam penerjemahan, sehingga disarankan untuk memastikan hasil interview penganalisa dapat juga mendengarkan hasil interviewnya.

Peserta sedang berdiskusi

Tanda stress sudah terlihat

Minggu, 11 Juni 2017

Pelatihan Mposyandu

Shanti senang sekali mendapatkan undangan dari WVI untuk ikut berpartisipasi pada pelatihan Mposyandu (Mhealth milik WVI Jakarta). Pelatihan dilakukan pada tanggal 30 Mei – 1 Juni 2017 di Jakarta. Pelatihan ini dihadiri oleh 19 orang, dari Kamboja, India, Filipina, Timor Leste, dan Indonesia. 2 orang volunteer dari Singapura juga mengikuti acara ini.

Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk:
  1. Melatih peserta untuk menggunakan aplikasi Mposyandu
  2. Berdiskusi tentang bagaimana memulai proyek Mhealth, termasuk untuk pemantauan dan promosi pertumbuhan menggunakan Mposyandu sebagai studi kasus ataupun pengalaman dari peserta di negaranya masing-masing. 

Selama proses pelatihan, masing-masing peserta saling belajar dari peserta lainnya, terutama dari pengalaman-pengalaman selama menjalankan program Mhealth. Pada pelatihan ini, Shanti berfungsi sebagai salah satu fasilitator dan narasumber. Peserta juga mengunjungi salah satu posyandu binaan WVI di jakarta utara, untuk melihat penggunaan Mposyandu dilapangan dan berdiskusi dengan para kader posyandu.

Salah satu moto yang didapatkan, "Don't start as a pilot and Die as a pilot". Maksudnya, jangan memulai sebuah program pilot dan hanya selesai sampai disitu. Mhealth harusnya diteruskan oleh para partner dilapangan, baik pemerintah lokal ataupun pihak lainnya.



Peserta melihat penggunaan Mposyandu

Peserta melihat penggunaan Mposyandu

Peserta berdiskusi dengan ibu-ibu

Peserta berdiskusi dengan ibu-ibu



Peserta berdiskusi dengan kader posyandu

Diskusi dengan petugas Puskesmas

Staf Shanti sedang mengarahkan peserta

Seluruh peserta pelatihan

Jumat, 05 Mei 2017

GE Digital Industrial Forum 2017

Pada tanggal 13 April 2017, Shanti mendapat kesempatan untuk mengikuti "GE Digital Industrial Forum 2017", yang diadakan di Grand Ballroom Fairmont, Jakarta Pusat.

Banyak informasi menarik yang didapatkan dari pertemuan ini. GE memperkenalkan "Digital Twin Technology". Hal ini sangat menarik, dimana data dikumpulkan dan mesin memberi rekomendasi harus bertindak berdasarkan diagnostik. Sehingga dapat membantu operator di lapangan untuk mengidentifikasi potensi gangguan pada mesin yang sedang beroperasi, jauh sebelum peristiwa terjadi, sehingga mampu menjadi Early Warning System.

Digital Twin sudah diterapkan di rumah sakit. Machine Learning menggunakan Algoritma yang bisa membedakan hasil Rontgen normal dan abnormal. Kebanyakan hasil rontgen adalah normal, namun hal ini mengambil waktu yang banyak dari para dokter dan radiolog untuk melakukan diagnosa. Dengan menggunakan teknologi Machine Learning maka proses diagnosa abnormalitas ini dapat digunakan oleh mesin, sehingga para dokter dan radiolog dapat fokus pada kasus yang penting. Selain itu, diketahui bahwa GE juga bekerja sama dengan Kementrian Kesehatan dalam penyediaan alat kesehatan di pulau-pulau terpencil.

Jumat, 07 April 2017

Pelatihan ttg baseline secara kualitatif

Pada tanggal 20-21 Maret 2017, Shanti memberikan pelatihan bagi OPSI untuk melakukan pengumpulan data bagi programnya. Pelatihan ini merupakan seri kegiatan dari beberapa waktu lalu, untuk membantu OPSI mendapatkan Baseline bagi programnya.

 
Pelatihan dihadiri oleh 4 orang enumerator, 2 orang dari OPSI, dan 3 orang dari Shanti. Pengumpulan data akan dilakukan dengan cara wawancara terbuka bagi sejumlah responden, dan hasil wawancara akan direkam. Rekaman ini akan digunakan sebagai bahan untuk melakukan analisa selanjutnya.


Setelah pelatihan ini selesai, maka OPSI bersama para enumerator akan segera melakukan proses pengumpulan data. Pertemuan-pertemuan berikutnya akan dilakukan untuk membimbing OPSI hingga mempunyai data baseline. Diperkirakan pada akhir bulan April 2017, OPSI sudah memulai melakukan transkrip hasil wawancara.