Kamis, 03 Agustus 2017

Monitoring ke NTT

Pada bulan ini, Shanti melakukan beberapa kegiatan dilapangan. Shanti berkunjung ke beberapa LSM di bali untuk belajar mengenai bank sampah. Pihak-pihak tersebut sangat antusias dalam membantu Shanti. Banyak sekali yang dipelajari dan sangat berguna untuk diperkenalkan didaerah Sikka.

Dengan Bali Wastu Lestari

Dengan Pak Made Bayak

Pak Nyoman, Bank Abukasa

Dg LPD Ketewel

Teman2 Manik Bumi

Dg PPLH

Dg Rumah plastik & PPLB

Tim beristirahat di bukit Hexon
Shanti juga berkunjung ke pulau Palue, untuk melihat perkembangan yang sudah terjadi disana. Terutama adalah perkembangan pemakaian mesin penyaring air laut. Sesuai dengan kondisi terakhir yang diketahui Shanti dari Pak Charles adalah mesin masih digunakan minimal seminggu dua kali. Selama ini mesin belum berfungsi karena masih musim hujan dan ada perubahan permukaan daratan di sekitar Karang Mas (Lokasi pemasangan mesin). Permukaan air laut memang semakin menjauh sekitar 8-9 meter dibandingkan saat pertama kali tim Shanti datang. Namun, saat diukur menggunakan bambu, saat air laut pasang ujung pipa masih terendam 1-1,5 meter. Jadi, mesin seharusnya masih dapat menarik air saat air laut pasang. Terendam sedalam 1 meter sangatlah cukup untuk menyalakan mesin.

Pak Charles sedang mengerjakan penggalian sumur sebagai solusi agar mesin tidak tergantung dari pasang surut air laut. Namun, penggalian belum selesai. Saat ini sedang terhenti, sempat dilakukan penggalian sampai kedalaman lebih dari 2 meter, namun ambruk kembali karena penggalian tidak menggunakan gorong-gorong.

Generator masih berfungsi

Pompa tidak berfungsi
Pompa untuk menarik air laut rusak, menurut Pak Jordi kerusakan baru terjadi seminggu terakhir sebelum tim Shanti datang ke Palue. Saat mesin dinyalakan, mesin pompa sempat menyala sebentar, kemudian mati kembali.Menurut Pak Nurli (teknisi pompa), kemungkinan besar ada kerusakan di dalam mesin. Meskipun pompa terbuat dari plastic, namun gir dan mesin di dalamnya terbuat dari besi, apalagi air yang digunakan adalah air laut. Jika tidak digunakan dalam waktu yang cukup lama, sangat mungkin besi tersebut berkarat ataupun rusak. Mesin juga tidak bisa terlalu lama dinyalakan karena air di dalam tangki penampungan sudah hampir habis (menurut Pak Nurli kondisi seperti ini dapat dipastikan mesin sudah dalam waktu yang lama tidak digunakan).
Ibu Susi sedang melatih

Shanti sudah berdiskusi dengan pihak-pihak di Palue untuk mencari solusi yang bisa dikerjakan oleh mereka supaya mesin dapat berfungsi kembali.

Pada saat kunjungan ke Palue, Ibu Susi, pemilik Homestay dan Bank sampah di Maumere juga ikut serta. Ibu Susi memberikan pelatihan tentang sampah kepada pihak-pihak di pulau Palue, sekaligus melihat potensi wisata yang dapat diperkenalkan kepada pengunjung Homestay.


Pantai Poa. Dapat merebus telur dari air panas alami

Ibu Susi bermain di Pantai Ona

Pantai Ona dapat dikunjungi dengan perahu

Bukit Salib Poa

Tim sedang bersantai dipantai karang mas

Maria, Ibu Susi, dan Hantu Laut

Senja di Palue

Palue dari kejauhan