Senin, 06 Maret 2017

Monitoring ke Ciamis

Shanti menerima telepon dari Ciamis, yang mengatakan bahwa mereka memiliki masalah dengan air bersih, terutama pada saat musim kemarau. Penyebabnya adalah karena ketika musim kemarau, debit air sungai menipis sedangkan limbah pabrik tahu tetap sama. Sehingga air sungai tidak bisa dipakai untuk kolam ikan maupun mengairi sawah. warga masih menggunakan air sumur untuk keperluan rumah tangga dan airnya dirasakan tidak terdampak oleh limbah pabrik tahu.


Shanti berkunjung ke Ciamis pada tanggal 24-26 Februari 2017. Shanti juga membawa pak Nurly (ahli air), karena masalah dilapangan berkaitan dengan kualitas air. Diskusi dilakukan di rumah pak Nanang, tetapi belum menghasilkan solusi. Karena sulit untuk merubah pabrik-pabrik tahu untuk menyaring limbahnya dan memodifikasi sungai sulit untuk dilakukan. Limbah padat memang sudah dijual kepada pabrik makanan ternak. Sementara limbah cair dibuang kesungai.

Sungai yang tercemar oleh limbah pabrik tahu

Dikatakan juga bahwa desa Jelat berencana untuk memulai bank sampah, dan Shanti sudah memberikan masukan-masukan pada tahap awal. Disebutkan juga bahwa desa lain, desa Banjarsari, mengalami kesulitan air bersih ketika kemarau. Shanti memberikan beberapa alternatif solusi, dan saat ini menunggu respon dari desa Jelat tentang bank sampah dan desa Banjarsari tentang alternatif air bersih.

Pada kunjungan ini Shanti juga meninjau reaktor biogas yang dibuat oleh pemerintah lokal. Dahulu reaktor ini belum berfungsi, tetapi sekarang sudah berfungsi dan hasil biogas nya didistribusikan kebeberapa rumah disekitarnya.

Dalam kunjungan yang sama, Shanti juga melihat bahwa reaktor biogas yang dahulu dimulai oleh Shanti bersama rumah biru dengan menggunakan dana milik pabrik tahu sendiri, ternyata sudah tidak berfungsi karena kompor rusak dan belum diganti baru. Sementara ampas tahu juga sudah tidak lagi dibuang melalui reaktor biogas.

Pembelajaran untuk Shanti, bahwa walaupun masyarakat menggunakan dananya sendiri, tidak berarti mereka akan merawatnya. Penyebabnya tentu saja banyak dan berpulang kepada masyarakat sendiri.



Biogas dari pabrik tahu dibagikan ke rumah sekitar

Biogas yang dahulu dimulai oleh Shanti
sudah tidak berfungsi lagi

Tim sedang makan di alun-alun