Rabu, 09 Desember 2015

Informasi dalam penanggulangan bencana

Setiap kali memberikan respon kejadi bencana, ada banyak hal yang sebenarnya bisa diperbaiki diwaktu yang akan datang. Salah satunya adalah informasi yang akurat, cepat, dan mudah diakses oleh semua pihak.

Seperti kita ketahui, manusia tidak dapat hidup lama bila kondisi lingkungan (terjepit bangunan, tidak ada makanan, dll) dan kondisi tubuhnya (patah tulang terbuka, luka yang mengucurkan darah terus menerus, dll) tidak mendukung. Sehingga informasi sangat penting untuk mendukung tindakan/pertolongan yang cepat.

Penyebaran informasi ini sangat berkaitan dengan sistim komunikasi yang digunakan. Ketika sarana komunikasi normal (sinyal telpon genggam, email, SMS, BBM) hilang saat terjadi bencana, komunikasi dapat dilakukan dengan telpon satelit. Tetapi harga peralatan dan pulsa telpon jenis ini sangat mahal, yang tidak bisa dibeli oleh semua organisasi/perorangan. Alternatif paling murah adalah dengan menggunakan radio komunikasi 2 arah, atau lebih dikenal dengan Handy Talky atau Rig.

Untuk manajemen aktivitas lapangan penanggulangan bencana, radio komunikasi saja tidaklah cukup. Pusat pengendalian operasi dari masing-masing organisasi seringkali kewalahan karena sulit untuk mengetahui posisi masing-masing tim secara pasti dan langsung. Demikian juga dengan koordinasi antar organisasi. Akhirnya, pertukaran informasi hanya terjadi selama pertemuan koordinasi, yang biasanya dilakukan pada malam/pagi hari. Sehingga informasi yang disebarkan bukanlah informasi terkini.

Dari sisi korban bencana, sangat sulit untuk mencari informasi tentang keluarga yang hilang ataupun menjadi korban. Selama ini penyebaran informasi dilakukan secara manual, misalnya dengan menulis nama korban di papan pengumuman, daftar nama pasien di rumah sakit, dll. Sehingga untuk mencari informasi, korban harus berkeliling sendiri ke tempat-tempat yang menyediakan pengumuman. Hal ini sangat melelahkan dan memerlukan waktu yang banyak bagi korban bencana yang masih hidup untuk mencari keberadaan keluarganya yang lain.

Kami mencoba mencari alternatif solusi yang murah dan cukup handal untuk digunakan ketika terjadi bencana. Beberapa alternatif itu adalah:
  1. Pemetaan informasi menggunakan Crowdmap.
    Sistim ini menggunakan fasilitas gratis yang disediakan oleh Ushahidi.
    Dengan fasilitas ini, informasi-informasi yang terkumpul dapat ditentukan lokasinya, yang lalu ditampilkan pada peta. Setelah itu, analisa dapat dilakukan berdasarkan hasil pemetaan informasi yang didapatkan.

    Fasilitas ini hanya dapat digunakan ketika internet masih berfungsi. Contoh aplikasi penggunaannya dapat dilihat pada: https://bencana.crowdmap.com/
  2. Contoh tampilan crowdmap
  3. Sistim Informasi Organisasi pemberi bantuan.
    Sistim ini menggunakan software komputer gratis yang disediakan oleh Sahana Foundation, yang bisa digunakan bagi banyak komputer. Semua komputer tersebut akan saling terhubung, sehingga informasi yang dimasukkan dari sebuah komputer akan langsung dapat diakses oleh komputer lainnya.

    Untuk menggunakan sistim ini, diperlukan koneksi data yang menggunakan internet. Ketika fasilitas internet tidak berfungsi, pertukaran data dapat dilakukan dengan menggunakan flash drive (artinya pertukaran informasi harus menunggu pertukaran flash drive, tidak dapat dilakukan secara langsung). Demo fungsi software ini dapat dilihat di: https://demo-amarylis.rhcloud.com/Eden
  4. Contoh tampilan Sahana
  5. Sistim Registrasi Korban
    Sistim ini adalah perbaikan dari sistim manual yang selama ini dikerjakan di lapangan untuk mencatat korban bencana. HP android dapat digunakan sebagai alat untuk mencatat dan mengirimkan data kepada sebuah server, dan data ini dapat dilihat oleh base camp (menggunakan komputer dan internet) dan juga pada HP android lainnya.

    Sehingga pengambilan data dapat dilakukan dengan cepat, data dari lapangan dapat langsung dikirim ke base camp saat itu juga. Bila diperlukan data tersebut dapat juga langsung diakses oleh orang lain yang membutuhkan informasi.

    Untuk mencoba, silahkan gunakan HP android anda, buka google playstore, dan ambil app bernama ‘Commcare ODK v2’. Install seperti biasa. Lalu buka app tersebut, dan gunakan:
    -    URL: http://bit.ly/1p9rr83
    -    User name: try
    -    password: 123
  6. contoh Screen shot Commcare

  7. Sistim Pemetaan Informasi
    Pemetaan dapat dilakukan oleh banyak jenis software, tetapi tidak semuanya dapat digunakan untuk pemetaan secara langsung/live. Salah satu Software yang menyediakan fasilitas ini adalah Sartrack (http://www.sartrack.co.nz/), yang dibuat oleh Bart Kindt.

    Pada dasarnya, software ini menggunakan sistim APRS (Automatic Packet Reporting System, ditemukan oleh Brob Bruninga (callsign WB4APR) pada sekitar tahun 1980an) untuk pertukaran data lokasi. Sartrack juga menyediakan fitur untuk menggunakan Pelacak satelit, AIS (Automatic Identification System, yang digunakan pada transportasi laut), dll.

    Selain data lokasi, Sartrack juga menyediakan fasilitas pencatatan kejadian. Misalnya, dilaporkan ada korban di sebuah lokasi oleh petugas lapangan, maka operator Sartrack dapat mencatat pelapor, lokasi, kondisi korban, pertolongan yanag dibutuhkan, dan apakah merupakan prioritas. Informasi ini akan disebarkan ke komputer lain, termasuk pada organisasi-organisasi lain, pada saat bersamaan. Bila sebuah organisasi memutuskan akan memberikan pertolongan, operatornya (pada organisasi tersebut) dapat memberikan catatan bahwa mereka yang akan menolong, sehingga organisasi lain dapat membantu korban lainnya. Dan setelah selesai ditolong, operator dapat memberikan tanda bahwa pekerjaan tersebut telah selesai dilakukan.
  8. Contoh tampilan Sartrack
Informasi yang lebih lengkap dapat dilihat di http://goo.gl/jCnKiH
Kami sedang berusaha untuk membuat jaringan, sehingga banyak organisasi yang dapat menggunakan berbagai fasilitas tersebut, dan akhirnya arus informasi pada saat penanggulangan bencana dapat berjalan dengan lebih  baik.

Bila organisasi anda tertarik untuk menggunakan dan membutuhkan bantuan, kami dengan senang hati akan membantu.

Rabu, 02 Desember 2015

Program Air Bersih di Palue

Setelah melakukan assessment dan diskusi insternal, maka Shanti memutuskan untuk mencoba membantu masyarakat di pulau Palue dengan menyediakan peralatan untuk menyaring air laut menjadi air bersih. Rencana ini muncul dari kerjasama antara Shanti dan Paroki Uwa.

Peralatan ini berharga cukup mahal, sehingga Shanti harus lebih jeli dalam menyiapkan masyarakat. Peralatan ini nanti akan dikelola dan dipelihara oleh kelompok masyarakat setempat.

Sehubungan dengan rencana tersebut, maka sebuah pertemuan diadakan di kantor desa Reruwairere pada tanggal 12 November 2015. Pertemuan ini dihadiri oleh Pastor Lexi-pastor paroki Uwa, Bp. Afelinus - Kepala Desa Reruwairere, Bp Jhon Liem dan dr. Andre Tanoe yang mewakili Shanti, beserta beberapa perangkat desa lainnya.
Pertemuan ini membicarakan rencana program air bersih bagi pulau Palue, walaupun alat desalinasi berada di desa Reruwairere, tetapi seluruh masyarakat Palue dapat menikmatinya. Beberapa kesepakatan yang disetujui bersama dalam pertemuan tersebut adalah sebagai berikut:
  • Pemilihan desa Reruwairere diputuskan bersama oleh Paroki Uwa dan Shanti, serta kesediaan kepala desa untuk menyediakan lahan yang dibutuhkan.
  • Shanti akan menyediakan peralatan desalinasi, menyediakan tehnisi untuk pemasangan, hingga alat tersebut berfungsi. Kapasitas alat ini adalah sekitar 900 liter / jam.
  • Shanti akan memberikan pelatihan bagi beberapa orang yang akan menggunakan dan merawat alat tersebut
  • Pihak Desa Reruwairere akan menyediakan lahan serta bangunan yang dibutuhkan. Luas bangunan utama yang diperlukan untuk pemasangan alat desalinasi berukuran minimal 3x2 meter. Diluar itu, dibutuhkan tempat untuk menyimpan beberapa buah tangki fiber berukuran sekitar 5.000 liter, dan untuk generator. Tangki fiber dapat diletakkan diluar ruangan (sebaiknya beralas semen), tetapi akan membutuhkan perlindungan dari sinar matahari (atap daun juga bisa digunakan).
  • Pihak desa Reruwairere akan menyediakan tenaga untuk membantu proses pemasangan alat desalinasi hingga selesai. Diharapkan tenaga ini adalah orang-orang yang akan mengelola peralatan.
  • Alat desalinasi memerlukan listrik sekitar 6.000 watt. Terdapat generator bekas kegiatan PNPM yang sudah tidak dipakai, tetapi proses pengalihan akan sulit. Sehingga Shanti akan menyediakan generator ini.
  • Untuk menjalankan alat, akan dibutuhkan bahan bakar untuk menyalakan generator. Bahan bakar akan disediakan oleh kelompok yang mengelola peralatan desalinasi.
  • Pihak Desa Reruwairere bersama paroki Uwa akan menentukan personel yang akan mengelola peralatan desalinasi. Oleh karena kegiatan ini dimulai dari kerjasama antara Shanti dan Paroki Uwa, dan juga karena Shanti tidak dapat berada terus menerus di pulau Palue, maka kami ingin paroki Uwa dapat melakukan fungsi supervisi mewakili Shanti.
  • Air bersih yang dihasilkan tidak dapat diberikan gratis kepada masyarakat karena akan dibutuhkan biaya untuk merawat peralatan. Besarnya harga jual air bersih ini akan ditentukan bersama antara pengelola yang ditunjuk, kepala desa Reruwairere, dan Paroki Uwa, dengan memperhatikan kemampuan masyarakat.
  • Pihak desa Reruwairere beserta paroki Uwa, akan mengirimkan informasi tentang susunan pengelola peralatan desalinasi dan harga jual air bersih kepada Shanti sebelum April 2016.
  • Pengelola peralatan desalinasi akan bertanggung jawab dalam hal penggunaan, perawatan, deteksi kerusakan, penggantian alat yang rusak, pengumpulan dan penyimpanan hasil penjualan air bersih. Kelompok pengelola akan melaporkan perkembangannya secara rutin dan tertulis kepada kepala desa Reruwairere dan paroki Uwa.
  • Shanti akan berkunjung ke pulau Palue setelah musim angin barat selesai, diperkirakan setelah April tahun 2016.
  • Seandainya diwaktu yang akan datang, peralatan desalinasi ini tidak berfungsi oleh sebab apapun, maka Shanti akan menarik semua peralatan dari pulau Palue dan menggunakannya di daerah lain yang membutuhkan..
  • Draft desain penempatan peralatan dapat dilihat pada gambar dibawah. Perlu diingat bahwa desain ini BELUM FINAL, artinya masih berupa perkiraan dan MASIH DAPAT BERUBAH. Kepastian desain akan ditentukan kira-kira pada bulan januari 2016.
Desain dibawah ini diperuntukkan bagi lokasi ditepi pantai yang telah ditunjukkan oleh Kepala Desa Reruwairere setelah pertemuan selesai.


Denah rencana