Senin, 10 Februari 2020

Perkembangan belajar solar panel

Mengerjakan solar panel berukuran 250 x 110 cm ternyata membutuhkan waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan. Shanti mencoba menggunakan lembaran EVA (ethylene vinyl acetate) untuk melindungi solar cell. Lembaran ini digunakan pada solar panel yang dijual ditoko-toko. Ketika dipanaskan dengan menggunakan heat gun, lembaran ini akan mencair sehingga seperti melaminating solar sel.
   
Walaupun begitu, ternyata tidak mudah untuk melakukannya. Hasil akhirnya kurang memuaskan karena masih banyak gelembung udara yang terperangkap. Alternatif lain untuk melindungi solar cell adalah dengan menyemprotkan cat akrilik bening. Cara ini lebih murah dan mudah dibandingkan dengan menggunakan EVA. Memang penggunaan EVA akan jauh lebih tahan lama dibandingkan dengan cat akrilik.

Saat laporan ini ditulis, solar cell berukuran besar tersebut sudah selesai dipasang pada dudukannya, dan sudah selesai dilapisi dengan EVA. Harga panel berukuran sama yang dijual ditoko kurang lebih adalah Rp. 3 juta lebih, sementara panel yang dibuat Shanti berharga sekitar Rp. 1 juta rupiah lebih.

Untuk lampu solar panel sederhana, shanti sudah selesai menghasilkan total lebih dari 20 buah. Ketika laporan ini ditulis, Shanti masih dalam proses menyelesaikan sekitar 10 buah lampu lagi. Seiring dengan proses pembuatan lampu ini, Shanti belajar banyak hal karena beberapa  masalah terjadi tanpa diduga. Hasil produksinya juga makin lama makin membaik.

Disaat yang sama, Shanti juga mencoba bereksperimen dengan membuat lampu menggunakan wadah botol bekas. Hasilnya cukup baik. Walaupun begitu, proses menggunakan wadah botol bekas ini tidak mudah. Saat ini hanya diproduksi satu buah sebagai contoh. Bila masyarakat tertarik, akan dibuat lebih banyak lagi.

Selain itu, Shanti akan bereksperimen dengan membuat charger HP dan lampu menggunakan modul kecil yang dapat dihubungkan dengan aki biasa. Modul tersebut tinggal dihubungkan ke aki, dan dapat langsung menggunakan 2 buah colokan USB yang tersedia. Akan disediakan 1 buah lampu ukuran 1 watt yang juga tinggal dicolokkan ke USB. Shanti akan mencoba membuat 10 set dan melihat respon masyarakat. Selain untuk lampu dan charge HP, modul ini juga bisa untuk menyalakan Raspberry pi beserta monitor DC nya.

Lampu sederhana dan charger HP hasil karya Shanti tersebut diatas berharga murah dan akan diuji coba dilapangan dan melihat minat dari masyarakat. Hasilnya akan digunakan untuk menentukan langkah selanjutnya.



Lapisan EVA sedang dipanaskan

Mencoba menggunakan botol bekas untuk
wadah lampu

Hasil produksi lampu solar panel sederhana

Modul charger HP yang akan dicoba